Pada
era sekarang ini kegiatan mendaki gunung sudah sangat tenar di
masyarakat. Hal ini terbukti dengan jumlah pendaki gunung yang terus
meningkat setiap waktu. Para pendaki gunung juga terdiri dari bermacam
macam kalangan, mulai dari mahasiswa, siswa SMA & SMP sampai
organisasi karang taruna dan masih banyak lagi. Latar belakang itulah
yang mendasari awal mulanya diadakan pendakian massal. Pendakian massal
pada awalnya di dasari oleh keinginan mendaki bersama sama dengan para
pendaki lain agar kita saling mengenal.
Tapi
seiring perkembangan jaman banyak tujuan lain yang tidak seharusnya
melekat pada pendakian massal. Pada era sekarang ini sangat banyak
organisasi yang mengadakan pendakian massal dengan berbagai macam
kepentingan. Pendakian massal dijadikan alat promosi produk outdoor agar
bisa memperoleh lebih banyak peminat. Hal itu sebenarnya sah sah saja
asal tidak melupakan tujuan utama dari pendakian massal. Di sisi lain
bahkan ada yang mengadakan pendakian massal dengan tujuan utama mengeruk
keuntungan berupa materi. Hal itu wajar saja karena memang kegiatan
mendaki gunung pada era sekarang telah menjadi industri yang
menguntungkan bagi pihak pihak tertentu.
Beberapa
tahun silam saya pernah belajar pada seorang senior yang saya segani.
Menurut saya dia lah pendaki gunung terhebat yang pernah terlahir di
kota ini (Demak). Dia menggerakkan seluruh pecinta alam di kota ini
dengan mengadakan pendakian massal. Peminatnya sangat banyak dan
diadakan dengan rutin setiap beberapa bulan sekali. Pendakian massal
yang diadakan hanya semata mata bertujuan untuk mempertemukan semua
pendaki gunung di kota ini tanpa memperoleh keuntungan berupa materi
apapun.
Beberapa
tahun kemudian setelah saya terjun dalam lingkungan MAPALA. Di
lingkungan ini banyak MAPALA yang mengadakan pendakian massal. Beberapa
persamaan yang menjadi acuan dasar setiap MAPALA dalam menyelenggarakan
Penmas adalah “Keuntungan materi menjadi tujuan yang paling tidak
terfikirkan dalam pelaksanaanya”. Terlepas dari banyak tujuan yang
mendasari pelaksanaan penmas, kegiatan ini tentu saja meninggalkan
dampak positif dan negatif.
Mendaki
gunung dengan jumlah personil yang sangat banyak dapat merusak jalur
pendakian. Jalur pendakian adalah sesuatu yang dinamis. Saat beberapa
orang mendaki melewati sebuah jalur pendakian tentu saja akan
meninggalkan jejak. Jejak itu akan terhapus oleh hujan dan binatang
binatang sehingga saat team lain kembali melewati jalur yang sama ke
alamianya masih terjaga. Selain itu saat mendaki gunung tak jarang para
pendaki gunung melakukan kontak dengan tumbuhan. Kadang ada tumbuhan
yang di potong karena menghalangi jalan, ada juga tumbuhan yang mati
karena terinjak injak atau di jadikan pegangan tangan oleh pendaki. Tapi
semua itu akan kembali setelah beberapa hari karena jalur pendakian itu
dinamis. Tumbuhan yang mati akan tumbuh lagi dan mulai menghiasi jalur
pendakian. Tapi saat kita mendaki dengan jumlah personil yang sangat
banyak tentu saja menimbulkan dampak yang lebih besar sehingga waktu
pemulihanya juga lebih lama.
Saat
mendaki gunung para pendaki biasanya di ajarkan untuk membawa pulang
semua sampah yang berbentuk plastik. Okelah anggap saja dalam pendakian
massal semua sampah plastik di bawa turun walau tidak demikian pada
kenyataanya. Tapi mereka tidak akan membawa turun kotoran mereka
sendiri. Jika jumlah kotoran manusia sedikit maka dengan cepat akan
pulih. Selain itu juga tidak menimbulkan aroma yang terlalu menyengat.
Bagimana jika jumlahnya banyak, saya rasa akan tampak seperti
Penampungan kotoran manusia dalam volume besar.
Dampak positif yang paling nyata dalam pendakian massal adalah para pendaki bisa saling mengenal dengan pendaki gunung dari daerah lain. Hal ini membuat kita bisa mengenal lebih banyak orang dan mendapatkan teman teman baru. Penmas juga menjadi semacam fasilitas bagi para pendaki yang ingin mendaki gunung tapi tidak mempunyai teman mendaki dan tidak paham jalur pendakian yang akan dilewatinya.
Selain itu pendakian massal juga dapat menjadi pilihan yang tepat bagi orang orang yang masih awam dalam pendakian gunung. Mereka hanya tinggal mengikuti intruksi dari panitia penmas agar bisa sampai di puncak. Umumnya penmas telah memperhitungkan kemungkinan terburuk pada kegiatan ini sehingga mereka mempunyai kesiapan lebih dalam pelaksanaanya seperti persiapan Peralatan Cadangan, Tim Medis, P3K dll. Dengan adanya penmas setidaknya dapat menambah jumlah pendaki gunung.
Penmas juga memberikan keuntungan bagi warga di sekitar basecamp jalur pendakian. Dengan banyaknya jumlah pengunjung maka penghasilan warga di sekitar basecamp akan meningkat. Penmas memberikan keuntungan bagi para pedagang makanan dan souvenir, penyedia jasa transportasi, penyedia jasa penginapan dll. Penmas juga memberikan keuntungan bagi pihak sponsor (jika ada). Penmas akan membuat nama produk mereka lebih terkenal sehingga menambah jumlah peminatnya.
Bagaimanapun juga pendakian massal akan menimbulkan dampak positif dan negatif. Kita dapat mengambil dampak positifnya dan mencari solusi untuk dampak negatifnya. Pro kontra dalam pelaksanaan penmas pasti selalu ada. Tapi satu hal yang perlu di ingat adalah mendaki gunung dengan cara apapun kita tetaplah sama, seorang pendaki gunung dengan tujuan yang sama.
SALAM LESTARI